Konsumen
Target pasar yang bisa Anda bidik adalah konsumen rumah tangga atau pelaku bisnis kuliner yang memanfaatkan jamur kuping sebagai bahan utamanya. Saat ini konsumsi jamur kuping di kalangan masyarakat memang cukup tinggi, bahkan untuk memenuhi pasar ekspor para petani mulai menawarkan jamur kuping kering sebagai alternatifnya. Strategi ini sengaja dilakukan para petani agar jamur kuping bisa bertahan lebih lama, yaitu kurang lebih selama 1 tahun. Jadi selama proses pengiriman berlangsung, kualitas jamur kuping tidak menurun.
Info Bisnis
Pada dasarnya jamur kuping bisa dibudidayakan di daerah yang beriklim dingin sampai panas. Jamur ini dapat hidup pada suhu 12-35ºC, dengan tingkat kelembapan lingkungan sekitar 80-90%. Beberapa jenis jamur kuping yang dibudidayakan di Indonesia antara lain jamur kuping merah (Auricularia yudae), jamur kuping hitam (Auricularia polytricha), serta jamur kuping agar (Tremella fuciformis).Untuk membantu Anda membudidayakan jamur kuping, berikut kami informasikan teknik budidaya jamur kuping skala rumah tangga yang bisa Anda jalankan dengan modal minim.
- Sebelum memulai bisnis jamur kuping, sebaiknya persiapkan terlebih dahulu bibit jamur yang berkualitas unggul. Bagi Anda yang menjalankan usaha skala rumah tangga, sebaiknya tidak perlu membuat bibit sendiri, namun membeli bibit yang sudah siap pakai (bibit F4).
- Media tanam yang Anda gunakan bisa berupa baglog yang berisi campuran serbuk gergaji kayu (85-90%), bekatul (10-15%), kapur (1-2%), serta tambahan air secukupnya (kadai air 50-70%).
- Untuk mendapatkan media yang ideal, lakukan fermentasi selama 3-5 hari hingga suhu media mengalami pengingkatan hingga 70ºC. Selama proses fermentasi, lakukan pembalikan setiap 2-3 kali sehari. Pastikan media yang siap digunakan berubah warna menjadi cokelat atau kehitaman.
- Selanjutnya masukan media ke dalam plastik tahan panas, hingga plastik menyerupai baglog. Kemudian pada bagian atas plastik pasang ring (cincin), selanjutnya ditutup dengan kapas agar media tidak kemasukan air saat proses sterilisasi.
- Sterilisasi media dilakukan dengan cara menguapinya. Anda bisa melakukannya dengan suhu 95-120º selama 6 sampai 8 jam.
- Selanjutnya proses penanaman (inokulasi) dapat Anda lakukan bila suhu baglog telah kembali normal. Sebelum menanamkan bibit jamur ke dalam baglog lakukan sterilisasi bibit agar terhindari dari organisme lain yang mengganggu pertumbuhan miselium.
- Setelah bibit jamur ditanam, lakukan inkubasi selama 4-8 minggu dengan suku 28-35ºC, kelembapan 80% dan cahaya lampu TL 60 watt.
- Proses terakhir pindahkan bagloog jamur kuping ke dalam kumbung jamur yang telah disiapkan. Lakukan pelubangan baglog menggunakan silet yang telah disterilisasikan. Kemudian lakukan penataan baglog dengan rapi, dan lakukan penyiraman rutin setiap 2-4 kali per hari.
- Panen jamur dapat dilakukan dengan cara mencabut jamur kuping beserta akarnya. Bila ada akar yang tertinggal, maka bersihkan lubang agar tidak mengganggu pertumbuhan jamur kupir berikutnya.
Selain memasarkan jamur kuping dalam keadaan segar, Anda juga bisa memasarkan jamur kuping yang telah dikeringkan. Biasanya dalam keadaan kering jamur kuping bisa bertahan hingga satu tahun lamanya. Kondisi ini cukup menguntungkan para petani jamur kuping, sehingga harga jamur kuping bisa laku mahal di pasaran, yaitu berkisar Rp 55.000,00 per kilogram.
Kekurangan Bisnis
Pemanenan jamur kuping pada waktu yang kurang tepat sering kali merugikan para petani. Idealnya waktu panen jamur kuping yang paling tepat ketika jamur berumur 3-4 minggu, dengan berat sekitar 65 gram. Bila proses pemanenan terlambat, maka kualitas jamur kuping yang dihasilkan juga akan menurun sehingga harga jualnya juga ikut turun. Disamping itu keterlambatan dalam proses pemanenan juga akan menurunkan kemampuan tumbuh jamur generasi berikutnya. Jadi sebisa mungkin perhatikan waktu pemanenan dengan baik, agar resiko kerugian bisa dihindarkan.
Strategi Pemasaran
Pemasaran produk jamur kuping tidaklah terlalu rumit, Anda bisa menawarkan hasil panen tersebut di pasar tradisional maupun swalayan. Untuk memasarkan jamur segar, Anda perlu mengemas jamur kuping dengan kemasan khusus agar jamur tidak rusak. Bila dipasarkan di swalayan, Anda bisa mengemasnya dengan menggunakan sterofoam kemudian ditutup dengan plastik selofan. Sedangkan untuk jamur kuping yang ditawarkan di pasar tradisional bisa Anda bungkus dengan kantong plastik bening biasa.Selanjutnya untuk memperluas bisnis jamur kuping, Anda bisa memasarkannya ke luar daerah dalam bentuk kering. Strategi ini cukup memudahkan Anda untuk menjangkau pasar yang lebih luas, sehingga tidak menutup kemungkinan jamur kuping kering menjadi salah satu komoditas ekspor yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi. Anda juga bisa mengembangkan pasar jamur kuping dengan menawarkan aneka macam olahan jamur kepada para pecinta kuliner. Biasanya jamur kuping diolah menjadi soup jamur, keripik jamur kuping, sukiyaki, nasi goreng jamur, dan masih banyak lagi kuliner jamur lainnya. Semakin banyak produk yang Anda kembangkan, maka semakin besar pula peluang pasar yang bisa Anda bidik.
Kunci Sukses
Dalam berbisnis jamur kuping yang terpenting adalah menekuni cara budidaya jamur dengan penuh ketelitian, dan melakukan pemanenan tepat pada waktunya. Selanjutnya Anda dapat mengembangkan hasil panen jamur yang didapatkan menjadi beragam produk komoditas yang memiliki harga jual cukup tinggi.
Annalisa Ekonomi Asumsi - Kumbung jamur berukuran 6 m x 7 m x 3 m (lokasi milik pribadi) - Kumbung berisi 3000 baglog jamur dengan harga Rp 2.000,00/baglog - Tingkat kehidupan jamur di baglog 90% dengan produksi jamur kuping kering sekitar 0,1 kg per baglog - Lama budidaya jamur kuping 5-6 bulan/periode - Harga jamur kering Rp 55.000,00/kg Modal awal Pembuatan kumbung jamur Rp 2.700.000,00 Pembuatan rak budidaya Rp 750.000,00 Tangki dan sprayer Rp 150.000,00 Blower Rp 175.000,00 Termometer Rp 50.000,00 Higrometer Rp 50.000,00 + Total Rp 3.875.000,00 Peralatan dan perlengkapan mengalami penyusutan dengan rincian sebagai berikut : Kubung jamur (1/48 bulan x Rp 2.700.000,00) Rp 56.250,00/bulan Drum (1/48 bulan x Rp 750.000,00) Rp 15.650,00/bulan Tangki dan sprayer (1/36 bulan x Rp 150.000,00) Rp 4.200,00/bulan Blower (1/36 bulan x Rp 175.000,00) Rp 4.900,00/bulan Termometer (1/48 bulan x Rp 50.000,00) Rp 1.100,00/bulan Higrometer (1/48 bulan x Rp 50.000,00) Rp 1.100,00/bulan + Total penyusutan per bulan Rp 83.200,00/bulan Biaya operasional satu periode Pembelian baglog @ Rp 2.000,00 x 3000 buah Rp 6.000.000,00 Biaya pemeliharaan dan panen Rp 2.400.000,00 Biaya penyusutan alat Rp 83.200,00 + Total Rp 8.483.200,00 Omset satu periode Produksi jamur per periode: 3.000 baglog x 90% x 0,1 kg x Rp 55.000,00 = Rp 14.850.000,00 Laba bersih per periode Rp 14.850.000,00 - Rp 8.483.200,00 = Rp 6.366.800,00Setelah membahas informasi tentang budidaya jamur kuping, diharapkan para pembaca yang sedang bingung mencari peluang usaha bisa terinspirasi untuk mencoba berbisnis jamur skala rumah tangga. Jangan pernah takut mencoba, teruslah berusaha dan salam sukses.